Rabu, 06 Februari 2013

MOTIFASI




                
  Dalam psikologi, motifasi diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tinggkah laku.
   Pendorong  timbulnya suatu tingkah laku atau motifasi itu ada dua macam yaitu : Motivasi Intrintrinsik dan Motivasi Ekstrinsik. Motivasi Intrinsik ialah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erathu bungannya dengan tujuan belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperololeh kemampuan, dan sebagainya.
      Motivasi Ektrinsik ialah motivasi yang datang dari luar individu, atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar, seperti : belajar karena takut kepada guru, atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang di laksanakan.
            Motivasi yang Menjadi penunjang belajar
    Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa/i menjdi tekun  dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kwalitas hasil belajar siswa juga kemungkinan dapat di wujudkan. Siswa dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi sebagai berikut :
a.      - Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b.     -  Penetu arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c.     -  Peseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepda tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi itu bukan
hanya berfunsi sebagai penentu terjadinya sesuatu perbuatan tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan sejalan dengan arti dan funsi motivasi tersebut dalam Agama Islam ada jenis motivasi yang atri dan fugsinya sama yaitu “niat”, seperti yang di kemukakan oleh Rasullulah SAW. Dalam sebuah hasdis “sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu (balasan perbuatan) swesuai dengan niatnya.”
   Dengan demikian niat itu sama dengan motivasi akan mendorong orang untuk berkerja atau
melakukan suatu perbuatan dengan sungguh-sungguh (tekun) dan selanjutnya niat/motivasi itu pulalah yang akan menentukan pahala/balasan sebagi perbuatannya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar